Benarkah Sifat Istri Dapat Melancarkan Rezeki Suami?
Sabtu, 15 Februari 2020
Edit
Ada yang mengatakan bahwa istri yang tidak bekerja, maka rezekinya akan beralih pada suaminya, sehingga rezekinya mencukupi untuk keluarganya. Ada pula yang mengatakan beberapa sifat istri akan mempengaruhi kelancaran rezeki suami.
Rezeki yang Allah turunkan telah di tetapkan untuk setiap hambanya. Namun, ada beberapa hal yang Allah sebutkan akan menambah rezeki dan keberkahan. Sebagaimana firman Allah;
“Dan jika kamu sekalian bersyukur atas nikmat yang Aku berikan, maka niscaya akan Aku tambah nikmat-Ku untukmu. Dan jika kamu sekalian kufur atas nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku itu sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)
Seorang istri yang tidak bersyukur dengan rezeki yang diberikan suaminya dan selalu menuntut lebih, bisa mendorong seorang suami melakukan perbuatan yang tidak terpuji dalam pekerjaannya. Tuntutan istri untuk memiliki materi yang lebih terkadang membuat suami melakukan kecurangan, korupsi, riba dan lain sebagainya.
Hal tersebut yang kemudian sampai disebut wanita itu sebagai fitnah. Maksudnya yang membuat suami bisa durhaka dan berbuat maksiat. Dalam Alquran disebutkan;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
“Hai orang-orang mu’min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.” (QS. Ath Thaghabun: 14).
Mujahid berkata dengan ayat di atas, “Wanita (istri) dapat mengantarkan suami untuk memutus hubungan kerabat, berbuat maksiat pada Allah. Karena begitu cintanya sampai suami tetap menurutinya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 292).
Ibnu Katsir berkata bahwa istri dan anak dapat melalaikan seseorang dari beramal shalih. Maka waspadalah. Ibnu Zaid berkata, “Waspadalah jangan sampai agama kalian rusak.”
Seperti itulah wanita yang kufur (tidak bersyukur) pada suami menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa. Itu mengapa banyak wanita yang diancam masuk neraka. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907).
Inilah yang menjadi benang merah dari sifat istri dan kelancaran rezeki suami. Istri yang pandai bersyukur dan memiliki sifat qanaah (merasa cukup) akan membuat suami merasa tenang dan nyaman, sehingga ia pun bersemangat dan berusaha mencukupi kebutuhan dengan jalan yang halal dan baik.
Sumber : rumaysho.com/ruangmuslimah.co