header

6 Perbuatan Suami Terhadap Istri yang Dibenci Allah dan Nabi


Allah menciptakan laki-laki sebagai pemimpin, entah memimpin shalat atau bahkan dalam keluarganya sendiri.

Ada yang menafsirkan pula bahwa laki-laki sebagai pemimpin negara karena tanggung jawab laki-laki itu snagatlah besar terutama bagi keluarganya.

Alasan kenapa laki-laki layak jadi pemimpin terutama memimpin wanita adalah bukan semata-mata karena kecerdasannya.

Melainkan karena sifat yang dimiliki oleh laki-laki dalam memimpin jauh lebih baik dalam mengendalikan emosinya. Berbeda dengan perempuan yang mudah tersulut emosi.

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

“Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita, Allah telah melebihkan sebahagian mereka (lelaki atas sebahagian yang lain (wanita) & mereka (lelaki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu, maka wanita yg soleh, ialah yang taat Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita- wanita yg kamu khuatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka & pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka & pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari–cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. an-Nisa: 34)

Sebagai kepala keluarga tentu seorang suami harus menjadi panutan bagi istrinya juga anak-anaknya bahkan harus menjadi inspirasi bagi keluarganya sendiri juga sekitar.

Lalu bagaimana jika suami sebagai kepala rumah tanngga jutsru bersikap yang dibenci Allah? Apa saja sikap suami yang dibenci Allah?

1. Suami yang Menelantarkan Keluarganya
Suami yang tidak memperhatikan kesejahteraan keluarganya, ia apatis, tidak peduli serta tidak mau melakukan kewajibannya sebagai suami.

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

“… wajib bagi setiap suami untuk memberikan nafkah dan pakaian kepada istri, dengan sepantasnya …” (QS. al-Baqarah: 233).

2. Suami yang Pelit

Suami yang pelit padaal ia mampu membelajanjakan hartanya. Sebagai istri boleh mengingatkan suami bahkan sang istri bisa mengambil harta suami walau tanpa izin dengan syarat jangan berlebihan sehingga menimbulkan fitnah dan hal-hal yang mudharat.

Dari ‘Aisyah bahwa Hindun binti ‘Utbah berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan (suamiku, Pen) seorang laki-laki yang bakhil. Dia tidak memberi (nafkah) kepadaku yang mencukupi aku dan anakku, kecuali yang aku ambil darinya sedangkan dia tidak tahu”. Maka beliau bersabda: “Ambillah yang mencukupimu dan anakmu dengan patut.” (HR Bukhari, no. 5364; Muslim, no. 1714)

3. Bersikap Kasar dan Suka Menganiaya Istri

Islam sangat membenci suami yang kasar dan suka menganiaya istrinya. Sebab sang suami tidak hanya menganiaya secara fisik ia juga mengainaya secara batin.

Jika istri tidak membangkang dan melanggar aturan islam suami tidak boleh memukulnya meskipun istri melakukan kesalahan islam mengatur dalam memukul istri.

Nabi Muhammad SAW memberi contoh, beliau adalah pribadi yang sangat lembut dan tidak pernah memperlakukan istrinya dengan kasar dan tidak hormat.

Sikap inilah yang harus ditiru oleh semua laki-laki khusunya yang sudah memiliki istri.

Rasulullah s.a.w bersabda: “Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik–baik kalian adalah yang paling baik tehadap isteri-isterinya.” (H.R. at-Tirmidzi, disahihkan oleh Syeikh Albani).

Istri pun sebaiknya mempengaringati suami dengan baik serta memiliki sifat yang sabar.

4. Membenci Istrinya yang Beriman atau shalehah

Bukan tidak mungkin terjadi sebab banyak dari suami yang melarang istrinya berjibab, banyak suami yang tidak suka istrinya mengikuti majlis, pengajian, puasa, sedekah dan lain-lain.

“Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya.” (H.R. Muslim)

Jika ada dari anda memiliki suami yang demikian, maka bersabarlah, ingatkan suami anda, berkomunikasilah secara baik-baik dengan suami semoga hatinya senantiasa terbuka dan mendapatkan hidayah dari Allah.

Hal ini juga berlaku bagi suami yang menyuruh istrinya mencuri, menipu dan melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah.

5. Mengusir Istri Tanpa Alasan Syar’i

Ketika bertengkar suami selalu merasa bahwa dirinya yang menguasai seisi rumahnya.

Suami yang suka berkata kasar kepada istrinya, sedangkan rumah yang ditempati adalah rumah bersama namun sang istri justru diusri dari rumahnya.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَطَلِّقُوهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَأَحْصُوا الْعِدَّةَ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ ۖ لَا تُخْرِجُوهُنَّ مِن بُيُوتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ إِلَّا أَن يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ ۚ لَا تَدْرِي لَعَلَّ اللَّهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذَٰلِكَ أَمْرًا

“Wahai Nabi! Apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) idahnya (yang wajar), dan hitunglah waktu idah itu, serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumahnya dan janganlah (diizinkan) keluar kecuali jika mereka mengerjakan perbuatan keji yang jelas. Itulah hukum-hukum Allah, dan barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh, dia telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali setelah itu Allah mengadakan suatu ketentuan yang baru.” (QS. at-Thalaq: 1)

6. Suami Tidak Mengajari Istri Tentang Agama yang baik

Agama islam sudah memberi tanggung jawab yang sangat berikan yang diberikan kepada suami yaitu berupa tuntutan baginya untuk mengajarkan agama yang baik bagi keluarganya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. at-Tahrim: 6)

Demikianlah sikap suami yang sangat dibenci oleh Allah, semoga kita semua dijauhkan dari suami yang memiliki sifat dibenci oleh Allah.


Sumber :ummi-online.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel